Selasa, 21 Februari 2012

asal muasal ilmu kipas BIDADARI

Salam/greeting,
Gelombang armada tiongkok datang ke nusantara yang pertama adalah ketika awal bangunnya kerajaan Majapahitnya, karena utusan kaisar Kubilakhan, yaitu Mengki, tidak diterima oleh raja Kertanegara dengan baik, sehingga harus ada "pelajaran" untuknya,
yang kedua adalah ketika Laksamana Cheng Ho datang kembali ke nusantara.
nah dari gelombang armada itulah masyarakat nusantara mengetahui bahwa ada banyak macam senjata yang dipakai oleh para prajurit seberang utara itu, termasuk ada yang menguasai KIPAS.
Pengetahuan ini turun temurun terus diingat. Sampai jaman para Sunan WaliSongo, terus sampai jaman Pangeran Diponegoro, dan seterusnya. Ketika P. Diponegoro menyerah, maka satu diantara pengikutnya tidak mau menyerah kepada VOC Kumpeni, yaitu RM Suryowinoto terus melarikan diri ke tempat terpencil, bahkan sampai meninggal, hingga dimakamkan di daerah gunung Wijil, di daerah kabupaten Boyolali.
Satu diantara keturunannya, yaitu RT. SastrowidagdoAtmojo Yoga sangat menggeluti ilmu beladiri, berusaha untuk mengabadikan ilmu kipas ini dengan cara yang mudah dan praktis tanpa meninggalkan unsur beladirinya, jadi kelihatan anggun namun tetap berisi, dan dinamakan ILMU KIPAS BIDADARI

Fan technique namely ANGEL FIST for single fan, and  PEACOCK FIST for double fan.
This tehnique was from chinese, when the troop marine of Kubilai Khan and also Admiral Cheng Ho, came to Indonesia, so the people here, add the knowledge about many kind of weapon. Then this remembering still living until up to now, so mas Sastro or mas Dian, compose back to make the technique real.
here are examples of the ANGEL or PEACOCK fist.

For more detail, please contact 081802546511, direct to mas Sastro. Thank you.   

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar